Makna Dibalik Lagu: Slipknot ~ Psychosocial
"Psychosocial" adalah lagu tentang kebencian pada kehidupan masyarakat modern. Lagu ini seolah mengatakan semua hal tentang prilaku buruk manusia yang di dunia ini, yang dipenuhi dengan sifat-sifat yang negatif dengan prilaku dan moral yang
"Psychosocial"
adalah lagu tentang kebencian pada kehidupan masyarakat modern. Lagu ini
seolah mengatakan semua hal tentang prilaku buruk manusia yang di dunia ini,
yang dipenuhi dengan sifat-sifat yang negatif dengan prilaku dan moral yang
rusak.
Menilik dari judul
lagunya, Istilah psikososial merupakan gabungan antara psikologis dan sosial.
Jadi, jika dikaitkan dengan lagunya, psikologis disini diartikan sebagai
sifat manusia yang tak bermoral yang secara langsung berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakat.
Lirik lagunya sendiri
sangat unik, karna tiap bagian katanya seolah gak nyambung. Wajar lah, karena
untuk membuat kita ngeh pada lagunya, kita memang harus memaknai
perbagian kata dari liriknya sendiri. Oleh sebab itu, marilah kita maknai
keseluruhan liriknya kata demi kata.
|
Verse 1:
I did my time, and I
want out
Ku penuhi waktuku dan
aku ingin keluar
So effusive, fade, it
doesn't cut,
Begitu meluap, memudar,
tanpa manuver,
the soul is not so
vibrant, The reckoning, the sickening
jiwa yang tak
bersemangat, dikalkulasi, memuakkan
Packaging subversion,
pseudo-sacrosanct perversion
Pemberontakan yang
dekemas rapi, kepalsuan suci yang menyimpang
Go drill your deserts,
go dig your graves
Pergi borlah gurunmu,
pergi galilah kuburanmu
Then fill your mouth
with all the money you will save
Sekarang isilah mulutmu
dengan semua uang yang kau tabung
Sinking in, getting
smaller again
Tenggelam, semakin
mengecil
I'm done, it has
begun, I'm not the only one
Aku sudah selesai, Telah
dimulai, Aku bukan satu satunya.
|
Verse 1 diawali dengan lirik yang seolah
mengungkapkan kemuakan penulis lagu pada orang-orang di dunia yang fana ini.
diceritakan bahwa orang-orang di dunia sekarang ini sering menipu, sering
berhianat dengan melakukan manuver, bermuka dua, dan sering memberontak. Tak
hanya itu saja, manusia sekarang juga sangat rakus, karena terus-terusan
merusak alam dengan mengebor minyak bumi untuk memenuhi isi perutnya sendiri.
|
Chorus:
And the rain will kill
us all
Dan hujan akan membunuh
kita semua
Throw ourselves
against the wall
Menjatuhkan diri kita ke
dinding
But no one else can
see
Namun tak seorangpun
bisa melihat
The preservation of
the martyr in me
Seberapa kuat aku
percaya pada apa yang ku lakukan
|
Chorus/reef seolah menekankan bahwa pemikiran-pemikiran
dan prinsip dari orang baik, sekarang ini sudah dianggap remeh. Hujan yang mengandung
racun asap limbah pabrik itu akan membunuh, hujan karena pemanasan global
yang terus-menerus itu juga bisa membunuh, namun tak ada yang peduli dengan
teori-teori tersebut
|
Post-Chorus
Psychosocial,
psychosocial, psychosocial
Psychosocial,
psychosocial, psychosocial
|
Yap, orang-orang jaman
sekarang memang punya psikologis yang gak bermoral!
|
Verse 2:
There are cracks in
the road we laid
Ada retakan di jalan
yang tlah kita perbaiki
But where the temple
fell, the secrets have gone mad
Namun dimanakah kuil
yang runtuh, sebuah rahasia yang berubah jadi kemarahan
This is nothing new,
but when we killed it all
Ini bukan hal yang baru,
namun kita membunuh semuanya
The hate was all we
had
Kebencian adalah
satu-satunya yang kita miliki
Who needs another
mess? We could start over
Siapa yang butuh
kekacauan lain? Kita bisa memulai lagi dari awal
Just look me in the
eyes and say I'm wrong
Lihat mataku dan
katakanalah jika aku salah
Now there's only
emptiness, venomous, insipid
Sekarang hanya ada
kehampaan, berbisa, hambar
I think we're done,
I'm not the only one
ku pikir semuanya tlah
selesai, aku bukan satu-satunya
|
Diceritakan lagi dalam
verse 2 ini, bahwa orang-orang di dunia sekarang ini kejam, hanya ada
kebencian didalam diri mereka. Mereka membunuh, meracuni, membuat kekacauan
dan lain-lain.
|
Bridge:
The limits of the dead
Batas kematian
The limits of the dead
Batas kematian
The limits of the dead
Batas kematian
The limits of the dead
Batas kematian
|
Padahal setiap orang
punya batas kematian, dan orang-orang tersebut gak pernah berpikir akan
adanya kematian
|
Verse 3:
Fake anti-fascist lie
(Psychosocial)
Kebohongan anti-fasis
palsu (Psikososial)
I tried to tell you,
but (Psychosocial)
Aku mencoba untuk
memberi tahu mu, namun (Psikososial)
Your purple hearts are
giving out! (Psychosocial)
Hati ungumu ingin
keluar! (Psikososial)
Can't stop a killing
idea (Psychosocial)
Tak bisa hentikan ide
pembunuhan (Psikososial)
If it's hunting season
(Psychosocial)
Ini adalah musim berburu
(Psikososial)
Is this what you want?
(Psychosocial)
Apa ini yang kau
inginkan? (Psikososial)
I'm not the only one
aku bukan satu-satunya
|
Dan penulis lagu di
lirik terakhir ini seolah Lelah bagaimana cara menasihati manusia yang tak
bermoral itu.
|
Kesimpulan:
Setelah kita
interpretasi dan maknai keseluruhan liriknya, bagi saya lagu Psychosocial
menceritakan tentang sikap tak bermoralnya manusia pada zaman sekarang ini.
diceritakan dalam lirik bahwa manu sia sekarng itu kejam, sering membunuh,
sering berhianat, sering memberontak dan lain sebagainya, demi kepentingan
mereka sendiri. Lagu ini juga seolah menganggap bahwa sudah taka da lagi
orang baik di dunia ini, karna jika ingin mejadi orang baik sekalipun mereka
pasti akan diremehkan. Jadi sudah taka da cara lagi yang bisa dilakukan untuk
menasihati manusia-manusia yang punya psikologis tak bermoral tersebut.
*Penulis lirik lagu
Psychosocial adalah Slipknot. Lagu ini rilis pada tahun 2006. Sedangkan
interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat pribadi
penulis blog
|
6 komentar
semangat terus untuk berkarya dalam menulis di blog